Breaking

Sunday, November 24, 2019

Sejarah Timor Leste: Dijajah Portugis Sampai Lepas dari Indonesia

Berita Terupdate 2019
Sejarah Timor Leste. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Dili - Timor Leste dijajah oleh Portugis pada pertengahan abad ke-15. Sejarahnya, Timor Leste dulu adalah bagian dari NKRI yang melepaskan diri. Ini sejarahnya.

Sejarah Timor Leste, berawal dari kedatangan orang Australoid dan Melanesia. Orang Portugal mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-15 dan menjajahnya pada pertengahan abad itu juga.

Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan Belanda, dibuat perjanjian pada 1859 di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu. Jepang menguasai Timor Timur dari 1942 sampai 1945, tetapi setelah mereka kalah dalam Perang Dunia II Portugal kembali menguasainya.
Dirangkum dari detikTravel, berikut ini beberapa sejarah Timor Leste secara singkat yang perlu kamu tahu:

1. Era Portugis

Pada era Portugis, selama era kolonial di abad ke-17, pulau ini dikuasai oleh 2 kekuatan Eropa, Portugis dan Belanda, yang bersaing untuk menguasai pulau tanpa hasil apa pun sampai mereka memutuskan untuk membagi pulau menjadi dua dengan Portugis mengendalikan bagian Timur Timor dan Belanda menguasai bagian barat dan seluruh Indonesia.

2. Timor Leste Selama Perang Dunia II

Jepang mengambil kendali dari kekuatan Eropa ketika Timor Timur diintegrasikan ke dalam Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya di bawah pemerintahan kekaisaran Jepang tahun 1942-1945.

Orang Timor begitu saja menerima keadaan tanpa memberikan perlawanan dengan berbagai cara mulai dari berlari ke atas gunung, bersekutu dengan Portugis yang menjadi sekutu pertama mereka dan melancarkan perang gerilya melawan Jepang.

3. Revolusi Bunga

Sejarah yang dibuat oleh rakyat Timor Timur berawal dari munculnya revolusi bunga di Portugal. Pada saat itu, pemerintah dalam negeri Portugal sangat buruk. Terjadi kerusuhan dan chaos yang disebabkan oleh kudeta militer terhadap Dr Antonio De Oliveire Salazar. Kudeta ini dinakhodai oleh Jenderal De Spinola.

Akibat dari revolusi bunga tidak hanya mengacaukan kondisi politik dan perekonomian Portugal. Lebih dari itu, sebagai negara penjajah yang sudah menerapkan kolonialisme dan mempunyai beberapa negara koloni, Portugal memiliki kewajiban mengurusi wilayah koloninya. Salah satu daerah koloni milik Portugal yang telah dimiliki sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Pemerintah Timor Timur telah kewalahan menghadapi kudeta militer yang terus menerus menyerang pemerintahan. Akhirnya dari revolusi bunga lahirlah kebijakan yang membebaskan daerah koloni Portugal menentukan sendiri nasibnya.

Politik yang dulunya tabu bagi warga sipil mulai dilaksanakan secara mandiri dan bebas menentukan arah masa depan bangsa. Begitu pula dengan rakyat Timor Timur yang dicengkeram Portugal.

4. Kemerdekaan Jangka Pendek Timor Timur

Portugis mendapatkan perlawanan yang sangat besar dari rakyat Timor Timur yang menyebabkan kudeta militer pada tahun 1975, Portugis Akhirnya meninggalkan koloninya dan memulai pendirian partai politik oleh rakyat di Timor Timur untuk pertama kalinya.

Selama kekacauan politik yang terjadi sesudahnya, FRETILIN, yang merupakan partai politik pro independen, menentang upaya kudeta oleh partai pro-Portugis (UDT) dan membuat deklarasi kemerdekaan sepihak yang membuat negara itu sepenuhnya mandiri untuk pertama kalinya. Kemerdekaan Timor Timur tidak berlangsung lama meskipun Red Scare menyapu bersih dunia barat.

5. Lepas dari NKRI

Sejarah Timor Leste lepas dari Indonesia memang perlu kamu ketahui. Konflik Timor Timur dimulai pada 19 Desember 1998, Perdana Menteri Australia, John Howard mengirimkan surat kepada Presiden BJ Habibie. Ia mengusulkan agar pemerintah RO meninjau ulang pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Timor Timur. Sehingga sejarah Timor Leste dan Habibie ini sangat berkaitan pada masa itu.

Kemudian presiden Habibie membahas tentang, "Tolong dipelajari. Apakah setelah 22 tahun bergabung dengan Indonesia, masyarakat Timtim masih merasa belum cukup bersatu dengan kita. Bagaimana kalau kita pisah baik-baik saja melalui Sidang Umum MPR?".

Di 27 Januari 1999, Menteri Luar Negeri RI, Ali Alatas mengumumkan menawarkan opsi otonomi khusus yang sangat diperluas kepada Timor Timur. Jika ditolak, maka pemerintah Indonesia akan merelakan Timor Timor. Hal ini sempat menjadi pro dan kontra.

Setelah terjadi banyak konflik. PBB mengumumkan hasilnya ada 78,5 persen yang menolak otonomi, 21 persen menerima otonomi dan sisanya tidak sah. Dengan demikian pada bulan Oktober 1999, Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menggantikan Habibie resmi menandatangani surat keputusan pembentukan UNTAET atas pemerintahan transisi di Timor Timur. Sejak saat itu, bendera merah putih pun diturunkan dan Timor Leste resmi keluar dari Indonesia.

Pada 20 Mei 2002, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi misinya secara drastis.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot